Follow Us:

RSS

Selamat Datang Di Posmedan

Kami sedang mengerjakan desain situs web kami. Kami yakin situs web baru ini akan benar-benar membuat Anda takjub! Berlanggananlah dengan memasukkan email Anda di bawah ini untuk terus mendapatkan informasi terbaru tentang kemajuan kami.

Launching
comeback
launchpad

Para Seniman Dan Budayawan Karo Komitmen Dukung Abetnego Tarigan dan Edy Suranta Bukit




Syukuran dilantiknya menjadi anggota DPRD Karo 2024-2029, Dra. Lusiana Br Sukatendel menjadi moment harapan seniman dan penggiat seni.

Di mana komitmen calon Bupati Abetnego Tarigan  terhadap pelestarian budaya Karo semakin ditegaskan,  Zentrum PPWG Kabanjahe (01/10/2024) siang.

Sejumlah musisi yang tegabung dalam seniman Kabupaten Karo mendukung Calon Bupati Karo Nomor urut 1 Abetnego Tarigan dan Edy Suranta Bukit

“Kami melihat beliau Pintar, Energik dan kami berharap di pundak beliau seni dan budaya karo maju, seperti apa yang sudah beliau lakukan terhadap penyanyi atau musisi nasional yang berasal dari Kabupaten Karo seperti Lyodra Ginting,” Terang Moses Pinem didampingi, Rita Mariani Tarigan , Rosani Tarigan dan Netty Vera Bangun.

Moses Pinem yang juga penasehat Forsase merupakan  Putra dari seniman Legendaris Bengkel Pinem mengungkapkan harapan besar yang musisi titipkan kepada Calon Bupati Karo Abetnego Tarigan.

Sebelumnya, dalam beberapa statment Abetnego Tarigan kerap menyinggung nasib Musisi Tanah Karo yang saat ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Karo.

“Budaya adalah kekayaan kita, kami akan berkomitmen untuk menjaga kebudayaan,  kelestarian musisi, seniman tanah Karo harus kita jaga dan teruskan, banyak musisi saat ini menyampaikan ke saya rasa kekecewaan mereka, karena setiap ada pesta Kerja Tahun, seniman dan musisi Karo sudah terabaikan, ini yang harus kita kembalikan,” Tegas Abet yang juga Deputi II Kantor Staf Presiden tersebut. (mrk)

Sumber : Posmetromedan

Posmedan

Harga Emas Tak Jadi Cetak Rekor Tertinggi, Ini Penyebabnya

 




Jakarta - Harga emas turun tipis pada perdagangan hari Rabu. Reli harga emas terhenti setelah mengalami kenaikan lebih dari 1 persen pada perdagangan sebelumnya.

Pelaku pasar konsolidasi dan menunggu isyarat yang lebih jelas mengenai ekonomi Amerika Serikat (AS) dan perkembangan konflik Timur Tengah.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 0,8% menjadi USD 2.669,7 per ons.

Sentimen yang membatasi pergerakan harga emas adalah menguatnya dolar AS sebagai mata uang safe haven yang adalah saingan emas. Penguatan dolar AS ini membuat emas batangan yang dihargai dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Emas mengalami sedikit aksi jual karena dolar AS yang lebih kuat, tetapi masih banyak yang harus kita hadapi. Terlalu banyak hal yang tidak diketahui saat ini dalam 24 jam ke depan untuk menjual emas," kata analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

"Sangat wajar untuk melihat harga naik ke atas USD 2.700 per ons, jika Israel benar-benar menyerang Iran," Tambah dia.

Harga emas telah naik lebih dari 28% sepanjang tahun ini dan masih mendekati rekor tertingginya di USD 2.685,42 per ons karena kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah masih ada, termasuk pembalasan oleh Israel.

Emas batangan dianggap sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian politik dan tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.

Analis komoditas senior ANZ Daniel Hynes dalam sebuah catatan menulis bahwa dalam jangka panjang, prospek suku bunga riil akan mendorong emas.

Para pedagang melihat peluang 61% dari pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dari Federal Reserve AS pada bulan November.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan bahwa jumlah pekerja swasta meningkat sebanyak 143.000 bulan lalu.

Para pedagang kini menunggu data penggajian nonpertanian yang akan dirilis pada hari Jumat, sembari juga mencermati komentar dari pejabat Fed untuk mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakan bank sentral.

Di antara logam lainnya, harga perak naik 0,7% menjadi USD 31,63.

Harga platinum naik 2% menjadi USD 1.005,55.

Harga paladium naik 1,9% menjadi USD 1.014,25.


Sumber : Liputan6


Posmedan

Kecelakaan di Arab Saudi, 3 Anggota Jemaah Umrah Asal Jakarta Meninggal




Jakarta
- Sebanyak tiga anggota jemaah umrah asal Indonesia meninggal dan empat lainnya terluka di Arab Saudi. Mereka terlibat kecelakaan di kilometer 150 Jalan Madinah-Jeddah sekitar pukul 12.00 waktu setempat pada Ahad, 18 Juni 2018. 

Menurut Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dalam pernyataannya, Selasa (19/6/2018), kejadian tersebut dialami oleh keluarga Azwar dari Jakarta yang menjalankan ibadah umrah sejak 5 Juni 2018. Saat itu keluarga berjumlah tujuh orang yang terdiri atas Azwar, ibunya Azwar, istri, adik dari istri Azwar, dan tiga orang anak terdiri atas Lifia, Adel, dan Dea yang menumpang kendaraan Toyota Hi-Ace.

Agus Maftuh menjelaskan, tiga korban meninggal adalah Frieda Said (75 tahun), mertua Azwar, Ulfana Said (53 tahun) yang merupakan istri Azwar, dan Elfina Said (49), adik ipar Azwar.

Sedangkan luka berat berjumlah dua orang, yaitu Azwar yang patah tulang rusak dan putrinya, Dea, yang mengalami patah tulang belakang.

Sementara itu, dua anak Azwar lainnya, yaitu Adel dan Lifia, mengalami luka ringan di tangan dan kaki. Sopir dan dua orang dari travel selamat dari kecelakaan. Demikian seperti dilansir Antara.

Menurut keterangan dari korban selamat, Lifia dan Adel, kecelakaan tersebut bermula dari mobil Toyota Hi Ace yang berisi 10 penumpang mengalami pecah ban belakang dan berbarengan dengan badai pasir, sehingga mobil terguling beberapa kali.

Korban meninggal akibat kecelakaan tersebut berada di kursi tengah, sementara Lifia dan Adel berada di kursi paling belakang.

Dubes langsung mengunjungi para korban di RS King Fahd Hospital Madinah untuk menyampaikan belasungkawa serta memberikan dukungan agar tabah dalam menghadapi musibah tersebut. Dubes didampingi Atase Kepolisian KBRI Kombes Fahruurazi dan staf Protokoler KJRI Jeddah, Afnan.

Agus Maftuh berjanji akan mengerahkan segala kemampuan untuk membantu pengurusan jenazah dan memberikan pendampingan bagi yang sakit sampai pemulangannya ke Indonesia.

Muasasah ad-Dhuha yang menangani umrah juga ikut membantu pengurusan dokumen pengurusan korban wafat.

Dubes Maftuh Abegebriel mengatakan fenomena badai pasir sering terjadi di Arab Saudi dan mengingatkan para jamaah umrah untuk menggunakan mobil yang aman dalam berkendara.

Sumber: Liputan6

PosMedan

Pengajian di Kediri Dibubarkan Usai Keracunan Massal, Diduga Snack Kedaluwarsa



Jakarta - Gelaran pengajian yang diselenggarakan pada Selasa malam 1 Oktober 2024 di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) terpaksa harus dihentikan.

Pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu terpaksa harus dihentikan usai ratusan jemaah yang hadir diduga keracunan makanan.

Terlihat camilan atau snack dan minuman yang berserakan di sekitar area panggung setelah acara dihentikan. Mereka sengaja membuang karena diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi paket snack yang diberikan oleh panitia.

"Majelis saya hanya diundang untuk mengisi acara. Namun, karena banyaknya jemaah yang diduga mengalami keracunan, maka acara harus segera dihentikan," ujar Juru bicara Majelis Sholawat Subbanus Salimiyah, Taufik Dwi Kusuma, Rabu (2/10/2024).

Ratusan jemaah yang diduga keracunan itu sebagian besar sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK). Lalu, sebagian lainnya harus menjalani rawat inap.

"Para jemaah ini menunjukkan gejala keracunan. Mereka yang kondisinya membaik setelah perawatan sudah boleh pulang, tetapi ada beberapa yang masih harus menjalani rawat inap karena kondisinya agak parah," ucap Direktur RSKK Gatut Rahardjo.

Kapolsek Pare Iptu Siswo pun membenarkan kejadian dugaan keracunan massal tersebut. Ia juga menyampaikan, saat ini seluruh korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

"Kami sudah mengevakuasi korban ke dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Kabupaten Kediri dan RS HVA Pare. Saat ini kondisi para korban masih dalam pantauan medis," kata Siswo.

Siswo juga membenarkan para korban keracunan dibawa ke RSKK dan RS HVA Tulungrejo.

"Kami sudah mengevakuasi korban ke dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Kabupaten Kediri dan RS HVA Pare. Saat ini kondisi para korban masih dalam pantauan medis," ucap dia.

"Evakuasi masih terus berlangsung. Korbannya beragam usia, tetapi yang paling banyak adalah anak-anak," sambung Siswo.

Dia menyebut, jemaah awalnya mengeluhkan gejala seperti mual, pusing, dan bahkan kehilangan kesadaran. Penyebab keracunan, kata Siswo, diduga berasal dari snack yang dibagikan oleh panitia selama pengajian.

"Diduga dari makanan camilan, makanan tersebut tidak memiliki label kadaluarsa yang jelas. Namun, jenis camilan yang menyebabkan keracunan masih dalam penyelidikan," terang dia.

Menurut Siswo, acara pengajian yang awalnya berjalan lancar, maka terpaksa dihentikan oleh pihak kepolisian akibat insiden ini.

"Kami memutuskan untuk menghentikan acara demi keamanan dan keselamatan jamaah. Ini langkah yang harus diambil, mengingat jumlah korban yang terus bertambah," kata dia.

Siswo juga mengaskan pihaknya melakukan penyelidikan terkait asal makanan yang disajikan dalam acara tersebut.

"Kami sedang mendalami lebih lanjut sumber makanan dan siapa pihak yang bertanggungjawab," tegas Siswo.

Sebelumnya, mengunjungi korban keracunan massal nasi kotak yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul, DIY terpisah pada Kamis siang 12 September 2024. 

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo memastikan Pemkab Bantul bertanggung jawab pada seluruh pembiayaan pengobatan korban.

Sebelumnya puluhan warga Bantul mengalami keracunan usai memakan nasi kotak yang disediakan panitia saat acara penetapan rintisan desa budaya di Desa Patalan, Kecamatan Jetis pada Selasa (10/9/2024). Acara ini dihadiri Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.

Kunjungan pertama dilakukan Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo sekitar pukul 13.00 WIB dengan langsung bertemu dengan tiga pasien yang sejak Selasa dan Rabu 11 September 2024 mendapatkan perawatan di bangsal Parikesit.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjenguk Kamis sore.

"Banyak warga yang mengalami sakit perut, diare, dan pusing-pusing yang menandakan adanya gejala keracunan. Beruntungnya Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pihak desa gercep (gerak cepat) menanggulangi dan melacak warga yang mengikuti acara," kata Joko.

Dari informasi yang didapatkan dari pihak Dinkes Bantul, ada sebanyak 160 warga yang mengalami gejala keracunan makanan dan beberapa telah mendapatkan penanganan di berbagai rumah sakit di Bantul.

"Di Panembahan ini ada sebanyak lima korban yang tengah mendapatkan perawatan intensif," lanjut Wabup Joko.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Wabup Joko menegaskan Pemkab Bantul seluruhnya akan menanggung biaya pengobatan korban keracunan melalui BPJS Kesehatan atau kalau diperlukan lebih menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Jamkesda.

Penegasan mengenai pembebasan biaya pengobatan ini juga diucapkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang menjenguk pada Kamis sore.

Ia menerangkan ada skema pembiayaan yang rangka tiga. Pertama menggunakan BPJS Kesehatan, jika tidak memungkinkan maka akan memanfaatkan Jamkesda yang memiliki opsi pembiayaan hingga Rp5 juta per orang.

"Jika keduanya tidak bisa, kita akan mengakses pada Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkessos) di Pemda DIY," terangnya.

Sumber : Liputan6


Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Main Tags